Jumat, 13 November 2015

PRINSIP PEMBELAJARAN AL QUR'AN HADITS

BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 menyebutkan bahwa:“Pendidikan  Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional”. Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian motivasi sangatlah penting karena secara psikologis anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan. Salah satu cara memberikan perhatian adalah dengan memotivasi.Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik memiliki prinsip yang tepat dalam mengajar dan memberinya motivasi.
Banyak cara yang dapat dilakukan untk memberikan motivasi kepada anak didik diantaranya adalah memberi angka atau nilai. Pemberian mulai dilakukan oleh guru ketika mereka selesai ulangan atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Cara ini merangsang anak untuk giat belajar. Anak yang nilainya rendah, mereka akan termotivasi untuk meningkatkan belajarnya dan anak yang nilainya bagus akan semakin giat dalam belajar. Mengingat mengajar pada hakekatnya merupakan upaya guru dalam menciptakan situasi belajar yang harmonis dan menyenangkan, maka diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar mengajar guru dengan perkataan lain proses belajar mengajar merupakan proses intraksi edukatif antara guru dengan siswa dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang memberi respons terhadap usaha guru tersebut oleh sebab itu mengajar yang baik adalah mengajar yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi siswa.
Untuk itu seorang guru harus memiliki prinsip dalam mengajar Qur’an dan Hadist, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pengajaran, banyak para ahli berpendapat tentang prinsip-prinsip mengajar. Untuk itu seorang guru diharapkan bisa memilih prinsip-prinsip mengajar yang akan dipakai dalam proses belajar dan mengajar.
B. Tujuan
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas maka perlu kiranya agar seorang guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang disampaikan kepada siswa untuk memahami tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh pemerintah khusus sekolah atau lembaga dimana seorang guru tersebut mengajar. Pendidikan nasional adalah usaha sadar untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan hadist-hadist menjadi salah satu pegangan ke 2 hidup manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DAN HADIST
1.      Pengertian Prinsip Mengajar
Prinsip disebut juga dengan asas atau dasar, asas adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak dan sebagainya dalam hubungannya dengan pembelajaran qur’an dan hadist, berarti prinsip yang dimaksud disini adalah dasar pemikiran yang digunakan dalam mengaplikasikan metode mengajar khususnya qur’an dan hadist (Chatib,Muardi dan Paimun, 1982:47).
Menurut para ahli mengenai pengertian prinsip :Toto Asmara, Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri. Udo Yamin Efendi Majdi, Prinsip adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan permanen. Ahmad Jauhar Tauhid, Prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan sekian lama.
Mengajar bukanlah tugas yang sangat ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa, mereka adalah makhluk hidup yang memerlukan bimbingan,dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Siswa setelah mengalami proses pendidikan dan pengajaran diharapkan telah menjadi manusia dewasa yang sadar tanggung jawab terhadap diri sendiri, wiraswasta, berpribadi dan bermoral.
Mengingat tugas yang berat itu , guru yang mengajar di depan kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar,dan harus dilaksanakan seefektif mungkin, agar guru tidak asal mengajar.Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang belajar. Dengan kata lain supaya dapat mengontrol sendiri apakah tugas-tugas mengajar yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka guru perlu memahami prinisp-prinsip belajar itu. Pentingnya guru memahami prinsip dari teori belajar menurut Lindgren dalam Toeti Sukamto (1992: 14 ) mempunyai alasan sebagai berikut :
Teori belajar ini membantu guru untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam diri siswa,Dengan kondisi ini guru dapat mengerti kandisi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, memperlancar atau menghambat proses belajar; Teori ini memungkinkan guru melakukan prediksi yang cukup akurat tentang hasil yang dapat diharapkan suatu aktifitas belajar;Teori belajar merupakan sumber hipotesis atau dugaan-dugaan tentang proses belajar yang telah diuji kebenarannya melalui experimen dan penelitian. Dengan mempelajari teori belajar pengertian seseorang tentang bagaimana terjadinya proses belajar akan meningkat , Oleh karenanya sangatlah penting bagi seorang guru untuk memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip dari berbagai teori belajar.
Ada banyak teori-teori belajar , setiap teori memiliki konsep atau prinsip sendiri tentang belajar. Berdasarkan berbedaan sudat pandang ini maka teori belajar tersebut dapat dikelompokan. Teori belajar yang terkemuka diabad 20 ini dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok teori bahaviorisme dan kelompok teori kognitivisme. (Arif Sukadi,1987)
Menurut kelompok teori behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalamn belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku yang terjadi karena adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Menurut teori ini manipulasi lingkungan sangat penting agar dapat diperoleh perubahan tingkah laku yang diharapkan. Teori behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi didalam fikiran manusia. Para ahli pendidikan menganjurkan untuk menerapkan prinsip penguatan (reinforcement) untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur kondisi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa berhasil mencapai tujuan.
Dalam menerapkan teori ini yang terpenting adalah guru harus memahami karakteristik si belajar dan karakteristik lingkungan belajar agat tingkat keberhasilan siswa selama kegiatan pembelajaran dapat diketahui. Tuntutan dari teori ini adalah pentingnya merumuskan tujuan belajar secara jelas dan spesifik supaya mudah dicapai dan diukur.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak diterapkan didunia pendidikan meliputi (Hartley & Davies, 1978 dalam Toeti S. 1992:23) :
Proses belajar dapat terjadi dengan baik bila siswa ikut dengan aktif didalamnya. Materi pelajaran disusun dalam urutan yang logis supaya siswa dapat dengan mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respon tertentu, tiap-tiap respon harus diberi umpan balik secara langsung supaya siswa dapat mengetahui apakah respon yang diberikannya telah benar. Setiap kali siswa memberikan respon yang benar maka ia perlu diberi penguatan.
Prinsip-prinsip bihaviorisme diatas telah banyak digunakan dan diterapkan dalam berbagai program pendidikan. Misalnya dalam pengajaran berprogram dan prinsip belajar tuntas (mastery learning). Dalam pengajaran berprogram materi pelajaran disajikan dalam bentuk unit-unit terkecil yang mudah dipelajari siswa, bila setiap unit selesai siswa akan mendapatkan umpanbalik secara langsung. Sedangkan dalam mastery learing materi dipecah perunit, dimana siswa tidak dapat pindah keunit di atasnya bila belum menguasai unit yang dibawahnya.
Kelompok teori kognitif beranggapan bahwa belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan perseptual untuk memperoleh pemahaman. Dalam model ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkahlaku sangat dipengaruhi oleh proses berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.
Prinsip-prinsip teori kognitifisme; menurut teori kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan kontek situasi secara keseluruhan. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, teori belajar bermakna Ausebel dll.
Selain itu juga hampir semua perilaku manusia adalah hasil dari proses belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah proses pematangan atau pendewasaan seseorang. Selain empat prinsip belajar diatas yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu. Namun demikian ada juga prinsip-prinsip belajar yang tidak boleh kita abaikan, yaitu sebagai berikut:
Tujuan yang ingin dicapai dalam metodelogi pengajaran Qur’an dan Hadist adalah tercapainya efisiensi didalam proses belajar mengajar  Qur’an dan Hadist..

Menurut Chatib, Muardi dan Paimun (1982:78) Prinsip-prinsip mengajar qur’an dan Hadist adalah :
  1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya.
  2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan.
  3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik
  4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik.
  5. Memperhatikan kepahaman dan hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, pembaharuan dan kebebasan berfikir
  6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.
Sedangkan menurut Muhtar Yahya ada 4 prinsip :
  1. At-Tawassu’ fil magashid la fi alat adalah prinsip yang menganjurkan untuk menuntut ilmu sebagai tujuan dan bukan sebagai alat
2.      Mura’tul isti’dad wa thab’i adalah sebuah prinsip yang sangat memperhatikan pembawaan dan kecendrungan anak didik.
3.      At-tadarruj fi talqien, Al-Ghazali menyebutkan “Berilah pelajaran kepada anak didik sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
SKETSA         :
 













BAB III
Kesimpulan
Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang tepat dan memberinya motivasi. Selain itu juga hampir semua perilaku manusia adalah hasil dari proses belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah proses pematangan atau pendewasaan seseorang.
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah dikemukakan diatas maka seorang guru yang ingin sukses dalam mendidik siswanya harus mengadakan persiapan yang baik termasuk prinsip-prinsip apa yang akan digunakan. Agar pelajaran efektif dan efisien serta tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dalam prinsip-prinsip pembelajaran hadist adalah tercapainya efisiensi didalam proses pembelajaran qur’an dan hadist. Adapun prinsip-prinsip pembelajaran qur’an dan hadist adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya.
  2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan.
  3. Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik
  4. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik.
  5. Memperhatikan kepahaman dan hubungan-hubungan, integrasi pengalaman dan kelanjutannya, pembaharuan dan kebebasan berfikir
  6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.
Bahwasannya prinsip-prinsip pembelajaran adalah motivasi, kebutuhan dan minat yang disesuaikan, adanya prinsip motivasi, tujuan, kematangan, perbedaan individu, pembawaan anak, dan kemampuan anak. Semua prinsip-prinsip itu harusdiperhatikan atau diketahui oleh seorang pendidik atau guru dalam mengajar Qur’an dan Hadist atau pelajaran yang lainnya.





DAFTAR PUSTAKA
Chatib, Muardi,Paimun,Metodik Al-Qur’an hadist Direktorat jendral Pembinaan kelembagaan Agama Islam Depag 1982/1983. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,Penerbit Ciputat Pers Jakarta tahun 2002.



1 komentar:

  1. Casinos in Ohio (Part 1) - Dr. MDD
    Casinos in 영천 출장샵 Ohio (Part 1) · 2. Horseshoe 청주 출장샵 Casino (Part 2) · 3. Tropicana 서울특별 출장샵 Casino 영주 출장안마 (Part 1) · 4. Bellagio Casino (Part 수원 출장샵 2) · 5. Tropicana Casino (Part 1) · 2.

    BalasHapus